pahami, inginku dunia bahagia
tak usah pula membenturkan kepalamu dalam kegelisahan
jangan juga coba hentikan semua dunia,
karena takkan pernah mati dengan mu
biarkan lah kesanggupanku memerintahkan aku untuk melangkah
sejauh mataku memandang dari sudut tepian
menghilang tepat diubuk matahari tenggelam
biar takkan kau lihat aku lagi di malam hari
cukup. ketukkan saja palu keadilanku
biar aku sadar hadirnya kebebasaanku
seperti mereka yang telah kau adilkan sebelumku
menghirup kenyataan atas hawa dan nafas yang berarti ini
tersenyumlah jantungku
sadari aku menjagamu
memelukmu dengan perasaanku
tak usah tanyakan aku
by: indah prayodya sihombing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar